Tag: Dunia Manusia
-
Tersesat (7)
Percayalah, kau tak akan pernah menginginkan ciuman seorang kekasih setelah kau merasakan nikmatnya qahwa yang pertama kali kau minum. Semburat fajar kemerahan, pagi mulai menjelang. Kami telah bercakap-cakap sepanjang malam. Biasanya, pada saat seperti inilah Pengembara Mimpi mampir. Sudah lama kami tak bertemu, terakhir kali ia mengunjungiku saat senja ketika aku akan memasuki dunia manusia.…
-
Tersesat (6)
Pada mulanya adalah kegelapan, begitu lelaki rempah-rempah mulai bercerita dengan suaranya yang licin serupa kulit ular mendesir, membuatku remang dalam waspada; kegelapan yang menelan semua kehidupan, katanya. Kemudian Sang Waktu datang mengunjungi negeri para Bintang dengan membawa terang yang mengusir gelap. Namu kegelapan melawan, benturan-benturan gelap melawan terang memercik ke semua arah dan melahirkan Bintang.…
-
Tersesat (5)
Waktu mulai berjalan. Langit abu-abu berubah menjadi hitam dengan taburan bintang-bintang sehingga tak membuatnya kelam. “Aku menyukai malam, terlebih malam ini,” kata lelaki rempah-rempahku. ”Kenapa?” ”Aku selalu menyukai langit, dan langit malam tak pernah bisa ditebak, apakah berawan atau tidak. Langit malam penuh misteri” ”Kamu tak bisa mencari bintang jika langit berawan” ”Tidak selalu awan…