Ruth Wijaya

Kadang-kadang nih ya… saya suka merasa pinter, cemerlang penuh pencerahan gitu. Tapi ya kadang-kadang aja, seringnya sih sadar diri bahwa saya kurpin dan mampu berpikir seadanya saja, otak berjalan semestinya menggerakkan otot sadar dan tak sadar untuk bernafas dengan teratur agar tetap hidup. Hal-hal sepele yang nggak ada tantangannya.

Dan, ketika sampai pada topik tantangan inilah, tiba-tiba lampu di kepala saya nyala, maktring!!! Saya penuh pencerahan.

Yang bikin manusia bertahan dalam evolusi yang memusnahkan dinosaurus (elah… apa sih?) itu kayaknya cuma tantangan hidup!! Semua ini berawal dari manusia gua yang tertantang untuk menemukan api! Gimana caranya tetap bertahan hidup dengan mengolah makanan. Sementara dinosaurus banyak yang mati kena hujan meteor dan yang hidup nggak bisa bertahan karena nggak punya persediaan makanan, hanya menungsa yang melewati berbagai jaman dengan kemampuan mengolah makanannya! Ye kan?! Etapi, jaman dinosaurus itu sudah ada manusia atau belum sih? Eh, ada beberapa teori yang semuanya auk lah… Pokoknya gitu deh!

Lalu, ketika tantangan soal perut ini terpecahkan, manusia mencari lagi tantangan lain yang membuat adrenalin terpacu, darah mengalir lebih kencang dan motivasi hidup meningkat.

Pokoknya, kalau hidup mulai membosankan, jantung mulai lemah, perut menggendut dengan banyak lemak, dan segala hal jadi rutinitas yang yaaaa gitu deh… maka dicarilah tantangan yang membuat sel-sel tubuh kita jadi bangun semua!

Bosen kerja, tertantang cari kerja baru.

Lemah letih lesu, tertantang olah raga dikit biar seger.

Gak punya duit, tertantang cari tambahan apa ajaaa biar agak kaya dikit.

Ya muter gitu. Nah, kalau tantangan jadi rutinitas lagi, apa iya adrenalin kita tetap terpacu? Bukannya jadi biasa lagi ya?

Oh… itu berarti saatnya tertantang untuk tidak mencari tantangan, dong!!

Ya udah, gitu aja. Apa tantangan kalian di akhir pekan ini?