Iya, durian anyep itu ngeselin banget⦠tapi bagaimana bisa saya membenci durian? Sama halnya dengan kebebasan bersuara; mengeluarkan pendapat. Dari semua hal yang mesti kita perjuangkan di dunia ini; saya pikir, setidaknya kalau kita masih punya kebebasan untuk mengeluarkan pendapat, paling nggak kita bisa berdiskusi, bebas berpendapat untuk mencari solusi.
Semua akan lebih susah dan tak tertahankan kalau mau sekedar berpendapat aja tapi nggak bisa.
Namun, apakah masih demikian di era bebas yang bablas ini?
Semua orang menyuarakan pandangannya dengan berisik, semua merasa harus berkomentar, kalau nggak⦠takut dibilang kurpin, kurang mengikuti perkembangan dunia. Padahal, asal komentar ya malu-maluin juga⦠pepesan kosong asbun.
Sering sekali, saya menemukan apa yang di-share dengan kata pengantarnya nggak sesuai, lalu saya bertanya-tanya sendiri, lho ini sebelum share dibaca nggak sih?
Mungkin saya terlalu serius menganggap segala sesuatu di dunia ini. Mungkin saya nggak bisa selo dikit pun dan kurang piknik, makanya saya kadang sering kesel sendiri kalau baca share yang nggak ada intinya. Jangan berharap susunan tata bahasa yang baik, tanda baca dan penulisan saja salah, bagaimana saya nggak GMZ?
Bukan masalah beda pendapat, sih. Saya tidak pernah bermasalah dengan orang yang berbeda pendapat. Meskipun dia memiliki pendapat yang sepertinya satu sisi dengan saya, tapi nggak valid; ngalor-ngidul gak jelas, ya ngeselin juga.
Tapi, itulah konsekuensi kebebasan berbicara. Semua orang mempunyai hak untuk mengatakan apa saja, dan di atas segalanya, saya menghormati hal tersebut. Jadi, ya gitu deh⦠duren anyep.
Saya nggak bisa marah sama duren anyep, ya karena itu duren! Harapan saya terhadap duren, jauh lebih besar daripada kekesalan terhadap duren anyep. Jadi, karena udah kadung dibuka, si duren anyep tetep dimakan karena⦠ya duren, atau buang aja deh daripada repot menata hati yang kesal. Pendapat yang asbun dan bikin gemes, ya dengerin aja toh kan itu juga nggak bakal merubah arah putaran bumi, tapi kalau gemes banget ya udah⦠unfollow aja deh, Ruth⦠unfollow⦠nggak usah sibuk memberikan pengertian pada orang yang memang tak mau mendengarkan pendapat yang berbeda.
Ah ya⦠begitulah.
PS. Saya meminjam perandaian duren anyep dari Bangko – Linimasa, makasih lho sudah mengingatkan soal duren anyep yg ngeselin.
Leave a Reply