Puisi Perjalanan

Apa yang kamu lakukan jika sedang berada di kendaraan selama belasan jam? Kalau saya, kebanyakan melamun, karena saya kurang bisa membaca dengan fokus lebih dari setengah jam di kendaraan yang bergerak. Alhasil, saya cuma bisa baca sepotong-sepotong. Waktu lebih banyak saya habiskan untuk melamun sambil melihat pemandangan dan tidur, jika bisa.

Dulu, sebelum jaman handphone dan social media, saya mencoret-coret jalan cerita lamunan di notes, lalu menulis ulang setelah sampai tempat tujuan. Sekarang sih, dikit-dikit sudah bisa diposting langsung di socmed. Berisik banget ya…. 😆

Tapi, setelah dibaca ulang, kadang-kadang berisikan itu menghibur juga…

Ini beberapa coret-coretan hasil perjalanan mudik kemarin.

1

Aku melihat dunia penuh warna,

Dan di tengah sukaria,

Aku melihat kamu, kekasih bermata abu-abu,

Dengan gigi rapi berbaris serupa biji mentimun,

Tersenyum rupawan pada Matahari,

Hujan sudah berlalu,

Mari kita membuat pelangi

2

Ini hari terindah yang kumiliki,

Bersama kamu di sini,

Malam menjadi penuh janji,

Untuk kita berjumpa lagi.

3

Dahulu, hujan adalah kegembiraan,

Bermain di bawah rinainya dengan kaki telanjang,

Kini, hujan adalah kerinduan,

Rindu yang menekan hingga tak ada ruang.

4

Matahari menjadi gelap,

Bulan berdarah,

Bintang-bintang berjatuhan,

Kekasih menjadi buta karena cinta,

Namun bumi tetap berputar,

Menghidupkan harapan pada pagi yang akan datang.

5

Semarang membuat girang,

Karena aku sudah setengah jalan pulang,

Aku akan bertemu peraduan nanti saat pagi menjelang,

Biar lelah badan, juga habis uang,

Yang penting hati senang.

6

Pagi masih muda,

Tapi udara sudah lelah,

Kota ini sudah tua,

Berpeluh dan kusam,

Namun tetap berkilau menjadi harapan.

Eh, ternyata nggak banyak lho yaa… tapi perasaan berisik banget… dan saya sudah sering melakukan perjalanan belasan jam ini, tapi tetap saja, rasanya jauuuuuuh banget…

Syukurlah, kita sudah jalani pilgrim tahun ini… sampai jumpa kereta tahun depan!

5 responses to “Puisi Perjalanan”

  1. sastrawati pujangga 2.0, mbak 😀

    1. aku lagi seneng bikin video pakai puisi-puisi gini deh… lucu kali ya… 😀

      1. trus ntar puisinya di musikalisasi gitu, mbak 😀

        1. ah, pe er yg itu… ahahaha…. kita serahkan pada lagu backsound aja deh… btw, aku semalem lewat Pati, trus dadah-dadah doooong….

          1. mampir jane, mbak… makan sego gandul asliiiik dulu jan-e. piye cuiliiik tenan kan ya kuthone? 😀

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: