Menelan Rindu

Bisakah kita menelan rindu dan kemudian melupakannya? Seperti menelan obat pahit, rasa yang ingin kau lupakan. Rasa pahit yang membuatmu ingin segera lupa pada demam asmara yang membuat panas dingin. Makan tak enak, tidur tak nyenyak… dalam mimpi pun merasakan sakit yang sama.

Bisakah kita menelan rindu seperti menelan obat pahit yang membuat sakit segera pergi meninggalkan raga?

Aku tak bisa menelan rindu. Ia telah menelanku dalam kegelapan yang dingin. Membuatku sesak karena tak melihat cahaya. Membuatku terhimpit dalam sepi yang riuh. Rindu telah menelanku dengan rakus.

Dulu, rindu memberi inspirasi. Membuat semua rasa menjadi lebih tajam dan jelas. Menjadi magnet bagi kata-kata, juga cinta. Dulu, rindu tak berbahaya. Tetapi rupanya, memelihara rindu seperti memelihara monster, yang punya bentuk menyenangkan juga lucu ketika sedang kanak-kanak, tapi akan memangsamu dengan kejam ketika ia bertambah besar. Dan kau membiarkannya menguasaimu karena kau menyukainya. Ya, aku terlanjur suka pada rindu, yang telah membuat semua rasa menjadi lebih tajam. Tapi, aku tak bisa mengendalikan monsterku.

Aku tak bisa menelan rindu, meskipun ingin menelannya seperti obat pahit yang menyembuhkan semua demam asmara ini.

8 responses to “Menelan Rindu”

  1. Rindu pada kampung halaman, pada orang tua…… Seperti rindu yang menggantung…. Samar tetapi selalu ada dalam benak

  2. jadi inget puisi dari Dee di buku Gelombangnya
    Mencecapmu lewat mimpi

    Terjauh yang sanggup kujalani

    Meski hanya satu malam dari ribuan malam

    Sekejap bersamamu menjadi tujuan peraduanku

    Sekali mengenalimu menjadi tujuan hidupku

    Engkau membuatku putus asa dan mencinta pada saat yang sama

    Andaikan rindu dapat membunuh mungkin kita sudah mati berkali-kali
    halahhhh makin ngacoo deh…hehehehe

    1. ah… saya mesti baca lagi nih gelombang ya… kok kelewatan ini kmaren puisinya….

  3. Mbak Ruth, jangan keasikan nelan rindu.. ingat juga nelan nasi 🙂

    1. itu tak pernah lupa…. *elus-elus perut buncit*

  4. Aku rindu… Rindu baca tulisan kak Ruth karena udah beberapa hari ga buka WP hehehe

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: