Masa Kampanye

Masih 9 hari lagi menuju 9 Juli 2014. Suasana makin panas, makin banyak yang sensitif. Baca posting pendukung capres sebelah, dikira itu paksaan untuk milih pilihan kita. Belum lagi ada yang nggak suka kalau ada yang posting soal pilpres, lalu merendahkan orang-orang yang posting soal pilpres. Kunaon sih? Daramang? Ih, what happen to you sih people? *haiiisssshhh… gaya*

Saya sih udah sejak awal penetapan capres, secara terbuka mendukung salah satu capres, dan mewanti-wanti semua orang, bahwa saya akan sibuk kampanye soal capres pilihan saya di akun-akun media social saya. Ya, alasannya sih:

  1. Saya mampunya secara efektif berkampanye di situ, mau ikut turun ke jalan terhambat waktu.
  2. Saya berkampanye, mensosialisasikan program capres pilihan saya, atau menyebar luaskan materi kampanye dari situs capres tersebut ya maksudnya, supaya yang memang belum familiar, atau yang masih nyari-nyari informasi tentang capres ini, biar dapet info gitu. Yak lo semua orang diem aja, siapa coba yang kasih info? Ha? Siapa? *sabar, Cep… sabar*

Sejak awal, saya tidak berniat merubah pemikiran atau keputusan orang sih. Yang sudah milih capres yang itu, ya silahkan saja. Ini kan bagian dari proses berdemokrasi. Wong saya memilih capres saya karena ingin membangun demokrasi, lha kok malah sensi kalo ada yang beda?! Ya nggak boleh dong ah…

Ya kalau saya sibuk posting materi kampanye, ya kan masih ada swing voters atau yang belum memilih. Kalau pun ada kawan-kawan yang tidak sependapat dengan saya, dan ingin berkomentar di status / posting saya pun saya persilahkan. Saya membuka ruang untuk berdiskusi, berinteraksi bertukar pikiran dengan cara yang beradab.

Ya meskipun seringkali kesabaran saya menipis akibat logika dan pola pikir yang diposting di media sosial oleh pendukung capres sebelah; dan pengen banget saya bilang: kok lo bisa sih mikir gitu? Itu nggak bener… Itu salah kaprah… trus kalo nggak ngerti juga sama penjelasan saya, saya guncang-guncangkan dia sampai paham… Tapi, ya saya nggak lakukan itu semua. Gimana saya bisa bilang saya membela kebebasan bersuara & berpikir kalau saya memaksa orang untuk sepikir & sepaham? Menyampaikan pendapat, tentu berbeda dengan memaksakan kehendak.

Saya juga paham, kenapa orang bosen baca soal pilpres melulu, tapi kebosanan ini kan bukan alasan juga supaya kita bisa merendahkan orang lain kan? Ya udah sih, situ bosen… gue juga bosen baca situ ngeluh terus, situ secara tersirat terus merendahkan orang-orang yang peduli sama urusan pilpres ini.

Udahlah ya… sama-sama kali… elo nggak lebih tinggi juga dari orang yang elo sebelin posting-postingnya karena urusan pilpres kok…

Yaelah, Cep… kenapa sih ginian aja dianggap serius? Kan gak harus sepaham. Iya, memang nggak harus sepaham, tapi tidak sepaham bukan berarti boleh merendahkan yang lain dong ya… itu sama saja memaksa orang lain harus sepaham; kalau nggak sama, berarti elo lebih rendah. Masalahnya ini bukan sekedar kampanye sih, nanti di masa depan, pasti situ bakal ngomel-ngomel lagi kalau ada yang gak sesuai. Sementara masa kampanye cuma tinggal beberapa hari lagi, tapi kegaringan elo, kesebelan elo sama dunia… masih akan berlanjut. Gitu loh.

Ya sutralah… masa kampanye masih ada 4 hari lagi, mari maksimalkan waktu yang ada.

Ini jaman demokrasi, kalau beda jangan sensi. Salam 2 jari!

2 responses to “Masa Kampanye”

  1. yeah ! hidup mpok ruth !
    iye sih, postingan2 ga logis itu mbikin bingung, kok isoo

    1. berusaha memahami, tetep aja kita nggak paham yak…

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: