Pertama kali liat mas yang ini, langsung kelepek-kelepek jatuh cinta. Siang malam terbayang wajahnya. Okelah, di Little Buddha, si Mas Keanu memang kurus kering gitu… tapi ya ganteng. Liat tuh, eyelinernya. Syaik dah.
Makin dilihat, makin ganteng. Makin cinta dong pastinya.
Woh… apa nggak histeris?! Uyel-uyel bantal saking gemesnya? Garuk-garuk tembok saking gak tahan lirikan matanya? Dan ngos-ngosan gak bisa bernapas karena hormon yang mendidih mengakibatkan serangan bengek?
Tapi coba, lihat yang berikut ini.
Lho… lhooo… ke mana perginya si ganteng? Kok mblegenuk begini? Tapi cinta memang mengalahkan semuanya. Teteup aja loh, terkiwir-kiwir sama mas yang ini 😆
Ya memang sih, lebih mudah mencintai ketika segalanya masih indah, lebih gampang bengeknya. Dan saya mengamini ungkapan norak ‘cinta itu buta’.
Cinta membutakan mata.
Cinta cuma rasa.
Cinta itu kenangan sekaligus harapan.
Mengamati cinta saya yg pol-polan sama Mas Ken *yaelah* sekarang saya setengah menerima kalau Manusia Laut selalu menjawab saya, “kamu tau aku cinta sama kamu kalau kita sudah sama-sama tua dan kulit kita keriput.”
Yah, okelah.
Semoga kita tua bersama… sebab suatu saat di masa akan datang, saat kita sudah tua dan masih bertahan, saya (mungkin) akan berhenti bertanya, “kamu cinta nggak sama aku?” Karena akhirnya saya membuktikan, bahwa cinta memang buta.
Halah. Tidur yuk ah.
Leave a Reply