Tragedi Nasi & Udang

Hola!

Selamat Tahun Baru 2013!

Saya ingin berbagi cerita (yang panjang), mengenai kerugian saya di Eat & Eat
Kota Kasablanka kemarin.

Hari Minggu (06/01/13) saya ke Eat & Eat Kota Kasablanka untuk makan siang.
Tentu keadaan ramai, tapi ya masih aman terkendali *halah*.
Saya memesan Sop Buntut & Asem-asem buntut di Warung Buntut, dan Tahu Udang
Pedas di Dante. Pesanan saya di Warung Buntut agak lama, jadi sambil menunggu
saya bisa mengamati mbak-mbak yang ada di counter itu ada kurleb 4-5 orang dan
masing-masing riweuh di area counter yang kecil.

Pesanan saya sudah datang keduanya, dan saya jadikan satu nampan, dengan posisi
mangkuk di bawah dan ditutup piring nasi, kebayang ya… tapi saya masih menunggu
sambal pelengkap yang belum diberikan.

Lalu terjadilah tragedi itu, nasi saya tersiram air bilasan cucian yang ada di
tumpukan nampan yang telah dicuci dan diletakan di samping nampan saya. Salah
satu mbak itu dengan tidak hati-hati mengambil nampan yang masih tersisa airnya.
Untung ya saya orangnya sabar *tsaah* saya bilang ke mbaknya, “mbak boleh
diganti ya nasi saya, kan kesiram” dan mereka mengiyakan.

Persoalan selesai? Belum. Rupanya nasi habis, jadi mereka minta ke warung
sebelah dan lama betul ini prosesnya.

Tapi akhirnya dapat tuh nasi. Persoalan baru muncul. Ketika nasi diserahkan ke
saya, piringnya masih ada bekas air, lalu saya endus dan rupanya bau. Aduh. Ini
pasti serbetnya kotor. Saya kembalikan lagi nasinya, saya bilang, “mbak, ini
piring Anda kotor, saya minta ganti nasi, piringnya dilap tissue saja, serbet
Anda kotor…bau” dapatlah piring bersih dan pada detik berikutnya, saya ingat,
mereka kan nasinya abis… ya sudah deh, pakai nasi itu aja gpp, asal yg atas
saja, yang bawah yang kena piring buang aja. Udahlah tidak apa-apa, separo atas
pasti masih bersih… toh perut saya juga kebal sama bakteri… Meskipun ini tidak
bisa diterima untuk servis foodcourt macam Eat & Eat, saya terima deh.. karena
saya sudah lapar dan malas menunggu lagi. Eh, rupanya maksud saya diterima
salah oleh si mbak, dia pindahkan semua nasi ke piring baru yang bersih
*menghela nafas*
Singkat cerita, setelah kelepasan bersuara tinggi ke si mbak, saya mendapatkan
nasi setengah atas saya.

Dunia tenang kembali karena perut saya diisi.

Tapi dunia belum tenang, karena ternyata… tahu isi udang pedas yang saya pesan
di Dante, udangnya hampir busuk.
Tahunya sudah termakan separo, saya merasa agak asem, tapi saya pikir karena
gagrak tahunya asem *ck ck ck* ya sudah lah ya… tapi perasaan tetep nggak enak,
saya congkel udangnya, warna sudah abu-abu tua, tai di perut tidak bersih
dikeluarkan, baiklah…nggak susah ngeluarinnya, saya bersihkan saja, lalu saya
cicip sedikit dan langsung saya muntahkan lagi karena benar-benar buruk
kondisinya. Tahu yang belum dimakan, udang yg tercolek dan bekas yang telah saya
makan, saya kembalikan ke counter Dante, dengan pesan, ” udang Anda hampir
busuk, ini sudah rusak, Anda cicipi sendiri”.

Lalu saya ke kassa untuk mengambil kembalian, tentu saya informasikan 2
kejadian yang merugikan saya tersebut. Dan saya meminta untuk berbicara dengan
Manajer yang bertugas untuk menyampaikan komplain, tapi tidak bertemu. Kasir
menanggapi komplain saya dengan tanpa beban, tidak ada rasa bersalah dan hanya
bilang, “nanti saya sampaikan supervisornya”.
Saya bilang lagi, “ada email atau hotline service tempat saya bisa mengadukan
hal ini?”
Dijawab tidak ada.
Baiklah. Saya akan cari mengenai website Eat & Eat lalu akan saya buat komplain
tertulis mengenai hal ini. Saya pribadi menganggap, kritik (komplain) yang
anonim dan cuma bisa marah aja, itu nggak valid, karena ada memang tipe orang
yang senang komplain dan yang memang harus dikomplain. Ini suatu keharusan untuk
saya sampaikan pada manajemen Eat & Eat, nggak bisa gini dong servis &
kualitasnya…

Sayangnya, sepagian ini saya belum menemukan website resmi Eat & Eat. Siapa
tahu, keluarga JS di sini ada yang tahu, kepada siapa saya bisa mengadukan hal
ini *drama banget* mohon informasinya.

Dan dari seluruh kejadian itu, apakah ada yang terlupa? Ya, permintaan maaf.
Tidak terlontar permintaan maaf sedikit pun dari mereka karena sudah merugikan
saya.

Saya memang marah karena servis dan kualitas makanan yang buruk yang merugikan
saya, namun saya lebih marah karena tidak ada perasaan bersalah dan niat tulus
meminta maaf.

Jadi begitulah curhat saya *menerima pukpuk*. Sekali lagi, mohon jika keluarga
JS memiliki kontak Eat & Eat, informasikan ke saya ya…
Terimakasih sebelumnya.

Salam Perdamaian Suku Perut,
Ruth

NOTE: Ini adalah posting saya di milis JS. Saya posting ke sana karena saya pikir banyak orang industri permakanan *halah* yang jadi anggota ketimbang mereka baca blog saya ye… tapi hari ini saya menemukan twitter Eat & Eat jadi lebih baik saya tag langsung saja ke mereka.

Advertisement

4 responses to “Tragedi Nasi & Udang”

  1. astagah, mengerikan sekali pengalamanmu… Hufffh, bikin emosi jiwa deh dengernya, tempat makan itu 2-2nya kudu di blacklist! -.-“

    1. Ya gitu deh… quality controlnya kurang baguslah…

  2. gw pernah kejadian kayak gitu di r*d be*n cong. pesen udang brokoli gitu, udangnya ga fresh. baru makan 1 ekor trus gw komplain & sama kasirnya ga ditagih di bill. klo kayak gitu emang kudu galak daripada kita sakit perut gegara maksain makan yg ga fresh.

    1. kmaren sih gue tetep bayar. Gpp, makan tuh hasil lo nyurangin gue, duit gak seberapa reputasi jadi jelek kan…
      Ini komplain gue juga gak ditanggepin ama Eat & Eat, gak ada permintaan maaf.
      Ya gpp, solusinya gampang, gue gak akan makan di situ lagi dan gue juga akan menghimbau ke temen2 gue jgn makan ke sono juga. Ya kan? :mrgreen:

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: