Ih, macem penting aja yaa dibikin alasan-alasannya… hahahaha
Pokoknya lagi ngeng-ngeng tergila-gila sama Skyfall. Nama pun selera ya, ada yang suka film ini, ada juga yang nggak suka. Ya nggak pa-pa, wong selera… Manusia kan punya rasa yang beda-beda, jadi ya yang nggak suka yaaaa silahkan saja… sementara yang suka, macam saya gini… ya boleh deh bikin postingan lagi 😆
Oke, merilah kita daftar satu-satu, mengapa Skyfall ini jadi film yang wajib tonton, bahkan kayanya saya harus nonton 2x.
- Daniel Craig adalah pemeran Bond dengan pantat terseksi. Lihat saja, celana yang dipakai si Craig bagus semua jatuhnya. PAS. Bond yang ini, nggak selalu mengkilap kayak Pierce Brosnan. Dia pake celana pendek, kemeja kembang-kembang (di film sebelumnya), berdarah-darah, cemong kena debu, keringetan jelek… Tapi ini semua malah bikin si Bond jadi makin nyata. Karena saya belum pernah menonton Bond yang diperankan oleh Sean Connery, maka Craig saya nobatkan sebagai Bond terjantan, terseksi, dan tercucok sepanjang masa. Aku padamu, Kang Danil… Mungkin jika di kemudian hari saya nonton film lama trus jatuh cinta juga sama Bond versi Sean Connery atau Roger Moore… aku tetap padamu kok, kang…
- Javier Bardem. Biarpun mirip-mirip dikit sama Komeng *sialan!* saya teteup menganggap Javier Bardem adalah pemeran penjahat Bond yang paling oke. Aku juga padamu, Javier… Suaranya, gerak-geriknya, mimiknya… auranya. Penjahat yang paling menyeramkan adalah penjahat yang punya kharisma macam begini. Bikin ngeri-ngeri cinta.
- Gadis Bond tidak lagi penting, dan tidak lagi menjadi obyek seksual di film. Sudah bukan rahasia, bahwa yang istimiwir di film Bond adalah soal cewek-ceweknya. Sebagai agen rahasia yang terkenal flamboyan, Bond selalu dikelilingi cewek-cewek cakep nan seksi. Tapi ya kebanyakan selalu cuma diajak bobok-bobokan aja. Ceritanya nyambung atau nggak, yang penting bobok bareng. Trus si Bond juga selalu digambarkkan tebar pesona. Ih… agen rahasia jagoan neon kok TP-TP siiiik… Ini berubah di 3 film terakhir, saat Daniel Craig jadi Bond. Ada sih dia bobok-bobok sama cewek-cewek itu, tapi yang diajak bobok pasti metong, trus dia jatuh cinta beneran…. trus metong juga. Pokonya, cewek-cewek ini jadi nggak dipaksain masuk ke dalam film biar ada seksi-seksian gitu deh.
- Old ways sometime is better, kata si Bond gitu. Film ini nggak ada teknologi mobil yang bisa ilang, atau apalah. Cuma pistol yang nggak bisa ditembakkan oleh semua orang dan radio, trus saling hack jaringan komputer, yang mana nggak diliatin juga sulitnya di mana. Pokonya sepi dari pulpen yang bisa meledak, kamera segede korek api, dan celana dalam yang bisa terbang *emang ada?*. Saya sih suka. Jadi bener-bener keliatan si Bond ini agen rahasia dengan fisik sekuat kebo dan bisa bekerja di segala suasana. Dimanjakan oleh peralatan hayoook… dituntut jadi McGyver yang harus merakit bom untuk jebakan pun hayuuk… Bond yang baru, Craig’s style. Halah.
- Lagunya bagus. Ceritanya juga bagus, rada-rada drama gitu deh… bukan tipikal cerita film action ya. Si Bond kali ini tidak menyelamatkan dunia dari kehancuran, tapi menyelamatkan M & M16, lebih personal gitu deeh… Saya juga mau loh Kang Dapid, personalan sama akang *apa sih*. Lagu dan filmnya cocok banget deh. Waktu baru dengerin lagunya aja, saya udah suka tapi belum yakin gimana nanti di film. Begitu udah denger lagu di film, langsung ngeh dan lagunya jadi hidup gitu. Film ini, tanpa musik yang ini jadi biasa. Musik ini, nggak hidup juga kalau nggak dipasangin sama film ini. Sinerginya pas *tsaah*
Jadi ya gitu deeeh… yuk nobar yuuuk….
Leave a Reply