Rambut telah memutih, ujung mata telah keriput, dan tulang-tulang selalu ngilu jika udara mulai dingin.
Sayang, kita makin tua.
Kita makin tua, saat aku masih belum puas bercengkrama denganmu. Saat aku masih ingin menjelajah dunia bersamamu, meski tulang-tulang kita sudah berderik, berkeriut tak mampu.
Tua yang tetap mencengkeram meski kita sudah berusaha banyak tertawa bersama; konon katanya, ketawa membuat awet muda. Kita banyak tertawa, kita tetap saja beranjak tua.
Biar begitu, beranjak tua denganmu menyenangkan, sayang.
Leave a Reply