Kemarin buku pesanan saya, Cerita Cinta Enrico – Ayu Utami dari gramedia shop datang. Seneng dah… ada tanda tangannya dapet nomer 4. Yiha! Hihihi… kan saya suka bener sama Ayu Utami, buku dia yang gak punya cuma Parasit Lajang itu. Ntar deh kapan-kapan beli.
Gegara seneng banget bukunya ditanda tangani, saya jadi berandai-andai jikaaa…suatu saat saya ketemu Keanu Reeves dan dapet tanda tangan di jidat… ah gak kebayang deh, pasti akika pingsang berdiri
Udahlah, ketemu Keanu Reeves mah gak mungkin dah, itu mah hayalan kawula muda aja *apaan sih*
Tapi saya sudah bertemu Ayu Utami dong saat peluncuran buku Bilangan Fu, kebetulan ketika membeli buku itu saya beruntung mendapatkan undangan peluncuran buku di TIM, tambah lagi, kawan saya Dhyta yang ternyata teman Ayu Utami juga mengusahakan undangan. Saya mendapatkan undangan dan bertemu cowok idaman
Sayangnya saya tidak pernah bercakap-cakap dengan Ayu Utami lebih dari serentetan kata-kata meminta tanda tangan. Grogi cong! Meskipun demikian, saya tetap puas, saya telah bertemu Ayu Utami.
Kemudian tak lama dari situ, pekerjaan mengharuskan saya pindah ke Bali, tempat tinggal salah satu penulis kesukaan saya, Oka Rusmini. Lagi-lagi, saya merasa grogi dan malu untuk mencari Oka Rusmini, buat apa? Sekedar fans yang minta tanda tangan lalu gagu ketika hendak bercakap-cakap menurut saya malah akan mengganggu Oka Rusmini. Eh, ndadilalah, urusan pekerjaan juga mengantarkan saya untuk bertemu Oka Rusmini. Saya punya alasan untuk bertemu beliau. Akhirnya, saya berjumpa idola saya yang lain. Kali ini mengalami peningkatan, saya tak lagi gagu, sekarang sudah bisa ngobrol dan bergosip.
Yang belum kesampaian ketemu itu N.H Dini, salah satu penulis yang saya kagumi karena keterusterangannya. Beberapa tahun yang lalu saya pernah ke Semarang untuk tugas kantor dan berniat mampir ke panti jompo tempat N.H. Dini tinggal, sayangnya ya gak sempat karena meeting yang lama. Bertahun kemudian, secara tak sengaja dalam sebuah obrol-obrol ringan dengan pak Bondan, topik pembicaraan kami menyangkut ke N.H. Dini. Ternyata pak BW cukup dekat dengan N.H. Dini, bahkan tak lama kemudian terbit salah satu novel serial kenangan yang didedikasikan oleh N.H. Dini salah satunya untuk Bondan Winarno sang adik spiritual. Betapa saya sudah dekat dengan N.H. Dini, sekian tahun saya mempunyai kesempatan untuk bercakap-cakap dengan pak BW kenapa baru hari itu saya tahu kedekatan beliau dengan N.H. Dini? Seandainya saya tahu lebih awal… lha trus emang ada hubungannya? yaaaa…paling gak, kan bisa minta rekomendasi gitu pas mau ketemu…hihihihi apaan sih.
Penulis lain yang saya ingin temui itu Remy Silado. Penasaran.
Lalu, kalau segitu sukanya kenapa nggak disamperin aja sih? Emh… lagi-lagi, alasannya apa? Kalau cuma datang lalu minta tanda tangan dan foto bareng kan malah ngganggu. Saya ingin ingin mendengar mereka bercerita, mempunyai kesempatan untuk bertanya tentang apa yang tak terjawab di buku. Saya ingin mengobrol, yah… mengobrol juga genggeus sih…
Ah sutralah, semoga nanti kapan-kapan bisa ketemu penulis-penulis idola saya ituh.
Leave a Reply