Bunyi

Seperti apa bunyi angin? Klentheng-klenteng…

*minum air segelas gede dulu*
Lha iya… pagi-pagi tadi, kok ya langsung pas bacanya ya berita yang ini.
Aduh!!
Ya memang benar, bahwa selain memikirkan kebutuhan pokok para pengungsi, sebaiknya kita memang tidak melupakan kebutuhan mereka akan hiburan dan olah raga. Tapi cara pak Menteri menyampaikan alasan mengapa beliau mengirimkan paket peralatan olah raga tersebut, kok tidak enak didengar dan dirasa yah?!
Yak!! Bahasa itu kan lagi-lagi soal rasa. 

read more…

3 responses to “Bunyi”

  1. Benerrr banget, Cep, gak sensitip banget Daeng Kumis atu ini. Kok nyamain pengungsi kaya angonan yg diklentheng-klenthen trus dateng buat makan. Apa enaknya makan 8 kali seharipun kalau tidur tidak nyaman, privasi gak punya, sel-selan sama orang lain dll penderitaan pengungsi. Belum lagi kelar bencana jadi (tambah) miskin. Sempit banget analisanya ya.

  2. betul… emang di pengungsian mereka bahagia? mikir abis ini, gimana coba buat ngelanjutin hidup… bener2 tepok jidat deh… kok rakyat terus yg mesti maklumin pejabat yg salah omong (katanya)

  3. Ya ampun, jadi yang diributin orang masalah klentheng2 tuh maksudnya ini ya? Huahahahahaha, ketinggalan banget gueee… Pantesan aja pengungsi macam gue juga stress kalo pejabat pemerintahannya juga kayak gini.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: