Akhirnya, saya menulis tentang akupuntur, setelah sekian lama hanya sanggup berjanji tapi tak kunjung ditepati. Berikut ini adalah tanya jawab ngawur saya dengan dr. Yani yang baik hati, ini kamsudnya saya yang ngawur bertanya tapi jawaban bu dokter tentu tidak ngawur.
ย
Sambil ditusuk-tusuk dengan jarum yang kecil banget itu, saya bertanya banyak, demi memuaskan ambisi saya untuk โsok tauโ soal akupuntur, lagipula mana tau, saya kemudian diangkat jadi duta akupuntur nasional? *mulai mengigau*
ย
Dok, saya belum jelas nih, kenapa akupuntur ini mesti ditusuk pakai jarum? Kamsud saya, apakah refleksi yang ditekan-tekan gitu saja tidak bisa? Kan kalau takut jarum seperti saya gini, ditusuk seperti ini kan memerlukan pengorbanan dan kegigihan?
Jadi begini Ruth, sebelumnya saya jelasin dulu ya, bahwa tubuh manusia ini, menurut ilmu kedokteran cina, mempunyai titik-titik meridian yang menghubungkan titik tubuh mana saja dengan organ dalam kita. Yang masih menjadi perdebatan dengan dunia kedokteran barat adalah, titik-titik meridian ini tidak ditemukan keberadaannya ketika manusia mati, jadi kalau mayat dibedah, titik meridian ini tidak bisa ditemukan. Namun, ketika manusia masih hidup, dilakukan terapi akupuntur terhadap organ tertentu, hasilnya bisa didapat, ini membuktikan bahwa titik meridian memang ada.
Nah, kenapa mesti ditusuk pakai jarum? Ini sengaja dilukai, supaya organ tubuh memperbaiki dirinya. Misalnya, Ruth sekarang saya tusuk disini (di lutut bagian samping, ya…pas bagian daging yang montok itu-red *hahaha macam tulisan di majalah beneran*) titik ini adalah untuk limpa. Jadi, ketika titik ini dilukai, luka ini mengirim sinyal ke otak untuk memperbaiki jaringan ini juga jaringan limpa. Fungsi limpa Ruth sedang dirangsang untuk memperbaiki diri, kan pada dasarnya tubuh kita ini punya kemampuan untuk regenerasi kan? Itulah yang fungsinya diaktifkan lagi.
Lagipula, jarumnya nggak besar kan Ruth? Nggak sakit kan?
ย
Yaoloooh doook, ini kalau nggak demi bikini warna disko, saya juga nggak mau ditusuk jarum seperti ini, tapi memang nggak sakit jika dibandingkan dengan disuntik, jauh bangetlah.
Trus, gimana ceritanya ini akupuntur bisa bikin kurus?
Sebenarnya, akupuntur ini membantu metabolisme tubuh. Hanya itu saja. Akupuntur merangsang organ-organ tubuh untuk memproses lemak dengan baik. Dan pada setiap terapi yang saya berikan, bagian limpa itu, selalu ditusuk, tau kan fungsi limpa untuk memproses racun? Nah, itulah yang diperbaiki, kalau limpa sehat, kan yang berguna buat tubuh tetap tinggal dan yang nggak berguna bisa dibuang. Lalu ditusuk di perut, itu untuk metabolisme lemak lokal. Tapi kalau saya tusuk di betis, bukan berarti itu akan mengecilkan betis ya Ruth, sudah tidak bisa dikecilkan kalau betis. *mateeek… nasib saya punya betis pemain sepakbola yeee*
ย
Katanya dok, akupuntur ini lebih cepat efeknya pada laki-laki dibanding pada perempuan, benar dok?
Iya, lebih cepat memang, meski tidak terlalu signifikan bedanya.
Wah, kenapa tuh dok?
Karena hormon *naaah kaaan… salahkan hormon saja*. Kalau wanita kan punya hormon esterogen, yang mana hormon ini mengikat air, garam, lemak. Sedangkan pria tidak punya. Jadi, pada pria, ketika otaknya menerima sinyal untuk memetabolismekan lemak, bisa langsung dikerjakan, sedangkan pada wanita, mesti tarik-tarikkan dulu sama hormon esterogen. Tapi perbedaan ini juga nggak besar kok, misalnya dalam seminggu pada pria bisa turun 0,5 kg, nah wanita turunnya hanya 0,2-0,3kg.
ย
Trus dok, terapi akupuntur ini, bagusnya berapa lama ya?
Yang perlu dipahami adalah, akupuntur ini kerjanya agak lama dibandingkan metode diet yang lain, juga tergantung dari karakter tubuh yang diterapi, tiap orang beda-beda, termasuk reaksinya terhadap akupuntur itu sendiri.
Biasanya setelah 5-6 sesi baru kelihatan hasilnya. Kalau saya biasanya menganjurkan untuk 10 sesi, 2x seminggu, jadi dalam waktu satu bulanan ya. Setelah itu kalau mau diteruskan untuk perawatan, cuma perlu seminggu sekali. Tapi berhenti dulu, dari paket yang pertama ke paket yang kedua, sekitar 10 hari-lah.
ย
Kenapa akupuntur ini mesti disetrum ya dok? Lalu berapa lama sih sebenarnya proses akupuntur ini, kamsudnya durasinya, apakah ditusuk makin lama makin manjur?
Tidak perlu lama, 30 menit saja cukup untuk tiap sesi.
Kenapa mesti disetrum, karena akupuntur sendiri ini aslinya jarumnya diputar-putar, tapi lebih sakit memang kalau diputar, jadi diambil solusinya dengan kejutan listrik. Tapi listriknya nggak kuat dan tiap orang daya-nya berbeda-beda, tergantung daya tahannya.
ย
Soal pelaku akupunturnya sendiri nih dok, teman saya ada yang temannya bengkak perutnya abis akupuntur sama suhu x *gak enak ah nyebut nama*, nah sebenernya suhu-suhu itu beneran atau nggak sih dok? Kalau sin she jaman dulu, saya sih bisa percaya, tapi kalau jaman sekarang bagaimana ya.
Wah, kalau soal benar atau tidak, saya tidak bisa memastikan. Tapi yang bisa saya bagikan adalah, di Indonesia, ilmu akupuntur sudah masuk ke program spesialisasi kedokteran di UI, di Bandung belum. Saya juga belajarnya dulu sama spesialis akupuntur dari UI, beliau datang ke Bandung. Kursus untuk terapi akupuntur juga ada dua macam, yang satu untuk kalangan dokter dan ada juga kursus untuk umum, ya mungkin yang suhu-suhu ini ambilnya kursus yang buat orang umum ini.
ย
Nah, itu kurang lebihnya percakapanku sama bu dokter, ada beberapa yang kelupaan sih, nanti deh kalau ingat saya posting lagi yaa…
ย
Emh, lupita, saya mau kasih tau ya… kalau diakupuntur dan trus disetrum, nggak sakit kok… beneran… berasa kayak dipijit malah…
Trus, saya sendiri sekarang baru 9 sesi, efeknya bijimana? Hmm.. saya cukup puas, karena perut bagian atas, yang di bawah teti kadi ituh, kempes…lemaknya hilang, lingkarnya berkurang hingga satu senti saja… lumayan loh… trus jadi kenceng. Perut bagian bawah mengecil hingga sekitar dua sentimeter, paha masih belum signifikan *halah* lengan juga masih berjuang. Berat badan, errrโฆ nggak banyak turun, Cuma 2-3 kg. Kata bu dokter *tsaaah* berat badan saya memang sudah normal, kalau nanti diturunkan lagi, jadinya malah underweight. Baiklaaah.
Oh ya, trus akupuntur ini bisa juga untuk ngurangin nafsu makan, ditusuk di bagian kuping. Nah, jangan Tanya saya bagaimana rasanya karena saya tidak mau ditusuk untuk ngurangin nafsu makan, saya masih makan normal, lalu bu dokter juga setuju, karena itu tadi, kalo saya makin kurus, saya bisa underweight.
ย
Buat yang di Bandung, yang mau akupuntur ini, bisa langsung ke apotik Gandapura situh. Kalau yang di Jakarta, seperti yang disarankan oleh bu dokter, langsung aja ke klinik akupuntur RSCM, sudah ada spesialis akupuntur kok. Hanya memang pelajaran akupuntur ini belum masuk kurikulum kedokteran umum.
ย
Lalu yang paling penting, kenapa saya berani akupuntur meski saya takut jarum? Yah… tekad ya booo… pokoโnya perut mesti kecil demi bikini warna disko. Lagipula, ternyata nggak sakit. Sempat ada celekit seperti kejut listrik, nah itu berarti titik yang ditusuk mengena sekali. Lalu ada teci (spellingnya nggak tau deh) atau bahasa Indonesianya rasa jarum, itu agak seperti ketarik tapi bikmat juga, sperti otot yang di-stretching… Yang jelas, buat seorang amatir, saya jagoan banget deh… kalo kata dokter, saya ini pasien ambisius rekor saya sekitar 45-an jarum. Rewardnya, perut saya sekarang yang pinggir sudah ada ‘linenya’, tinggal beli bikininya *bangga*
ย
Ohyaaa… jarumnya? Steril kok. Setiap kali saya datang, itu jarumnya kan dikapsulin kayak obat gitu, jadi dibukain satu-satu baru ditusuk.
ย
Aaaah… tuh kan, jadi panjang dan gak fokus deh. Kalau ada yang kelewat, tanyain ajalah ya… nanti saya tanyakan lagi sama bu dokter … hehehehe
Leave a Reply