Beberapa hari ini, aku lagi cinta mateee sama status di fesbuk ๐ apa pasalnya? Ada temanya coooong, yang mana temanya itu sengaja dibikin katro bin norak ๐ soal ini, baiklah akan kubahas lain kali, janji daah…
Aku cuma mau ngebahas soal Facebook ini, yang mewakili betapa dunia maya lebih nyata daripada kenyataan! Aku masih ingat, dulu sekitar tahun seribu sembilanratusan, ketika baru berkenalan dengan internet dan e-social networking *halah* sebisa mungkinlah untuk anonim.
Forum pertama yang aku gabung, adalah ekilat! hahahahaha…lalu mulai gak asik, masuk tahun duaribu, pindah ke lain hati, kafegaul. Beberapa hari yang lalu, aku iseng googling nickname yang pernah aku pakai, daaaaan…aku menemukan postinganku di kafegaul di th 2000! Gila! Aku kayak freak disituuu…menulis seperti bukan aku, demi keanoniman, tapi masih kebaca sih kalau itu aku *halah, gimana sih!* Anonimity *tsaaaah* mulai ditinggalkan, ketika join Friendster, disusul oleh pendaftaran account jejaring sosial lainnya, seperti multiply, pownce, goodreads, flixter…juga blog…dan dua tahun terakhir, facebook yang hits abis emang ๐
Dulu, bersikap anonim, karena memang untuk apa menjadi diri sendiri yang biasa aja kalau bisa berpura-pura jadi seperti dian sastro yang cantik ๐ Masih ingat ketika mIRC-an? Aku cuma pernah 2 kali nyoba chatting lewat mIRC dulu mainanku ICQ soalnya…hahahaha pertanyaaan standar, a/s/l pls? Well, mIRC memberi kesempatan anonim jauh lebih besar daripada ICQ, ya kaan? Jadi, jawaban bisa berubah2 ketika chatting, sekarang bisa 17/f/bdg lalu di window yang lain bisa 20/m/jkt…hmmm menyenangkan untuk jadi anonim. Sekarang, anonim malah terasa aneh. Coba googling nama kalian, berapa banyak resultnya, berapa yang benar dan berapa yang ngaco? Makin hari, prosentase kebenaran data di internet mengenai data pribadi agak meningkat, menurutku sih….heheheeheh ini mah pengalaman pribadi.
Kenapa jadi begitu? Dan sejak kapan? Entah. Bagaimana bisa berubah begitu saja juga aneh, tau-tau, kita sudah menjadi kenyataan di dunia maya. Mungkin penyebabnya adalah, makin banyak profesional yang mempunyai portofolio online, akan sangat membantu mendapatkan kesempatan bisnis, sekaligus menyampaikan pesan bahwa si profesional adalah mahluk tidak buta teknologi…termasuk manusia modern yang menjadi warga negara kabel global, jelas ini poin yang lebih tinggi kalau dibandingkan dengan profesional yang tidak melek teknologi.ย
Tapi bisa jadi alasannya ya cuma narsis *gueeee banget!* Kenapa harus narsis? Karena terlalu banyak hal yang harus diperhatikan di dunia ini, yang harus dikomunikasikan dengan tepat agar mendapat tempat, sehinggaaaaa…ya harus narsis kalau mau diperhatikan ๐
Blog, menjadi salah satu yang paling efektif sebagai wadah penampung kenarsisan yang meluber. Daaaan… Facebook…memanjakan setiap orang narsis, yang selalu pengen pamer macam aku.
Ah! Crappy trap! Aku terjebak dalam postingan ngalor ngidul ala warung kopi *yaaa…masih soal lapanpuluhan ๐ *
Nah, intinya mah…mau anonim silahkan, mau nggak anonim ya monggo… Pilihan itu mah… Setiap pilihan risikonya mah sdh tau masing-masing pan yak… *halaaah* looooh kok gak nyambung ama isi posting? Ngantuuuuk jeeee…melantur dikit tak apalah…yang penting, you know laaaah kamsud ai…
Leave a Reply