*Samantha Jones – Sex & The City Serial & Movie
Ini cerita udah lama siih…. kepikiran terus dari sejak nonton Sex And The City movie barengan sama anak-anak forum FD, nontonnya sendiri sih udin lamaaa…. Saat itu, meski sempet nangis terharu, tapi aku sudah menyangka endingnya bakal jadi seperti itu. Bukan berarti aku nggak suka sama filmnya, justru sebaliknya… SUKA BANGEEET!!!! Filmnya, menurutku lo yaaa…. cewek banget! Ceritanya memang cheesy *halah opo sih?* menye-menye… melulu soal cinta… ya iyalah… apalagi dalam hidup ini kalo nggak soal finding your love *tsaaah* baju, sepatu, tas, make up, hair do… semuanya menyenangkan untuk dilihat… yaoloooh… seneng banget liat warna-warni indah di pelem ini, apalagi waktu lihat adegan Carrie dipoto untuk Vogue… maaak!!!! Sumprita… aku nahan napas…
Emh… posting ini bukan review film *perlu diinpormasikan di awal*
Ini soal Samantha. Waduuh… ni cewek beneran deh… jadi kaporit gw…. Dia cewek yang punya hormon esterogen sama banyak dengan laki-laki *halah*. Kamsudnya, si Samantha ini nggak pernah menutupi bahwa dia punya gairah yang sama seperti laki-laki, kalau laki-laki bisa melakukan dengan banyak perempuan dan seenaknya, kenapa perempuan juga nggak bisa melakukan hal yang sama? Gitulah kira-kira.
Murahan? Terlalu bebas? Gatel?
Hmm… mungkin, tapi aku teteup suka sama Samantha. Bukan saja karena semangat ‘girl power’nya itu… hehehehe ‘girl power’ ini makna ganda ya…. hehehehehe. Aku suka kejujuran Samantha, yang mengakui bahwa… perempuan juga punya gairah, punya nafsu, sekaligus punya hak yang sama soal sapa yang ngajak sapa duluan ke atas tempat tidur. Terlebih, Samantha punya quote yang ngena banget: “I love you, but I love ME more”. Haiyaaaah!!! Egois banget ya…. tapi ya cinta kan memang egois…. hah apa? Nggak setujuh? Ya nggak pa-pa… wong itu kan cuma menurutku…. Cinta itu memang egois… banyak orang yang maksa buat jadian, “aku nggak peduli kamu suka atau nggak, yang jelas aku cinta sama kamu, aku yakin bisa bikin kamu bahagia…” errr….. jadi inget sapa yaaa….. lalu ada lagi yang bilang, “aku rela aku begini, asal kamu bahagia, karena aku cinta kamu” errrr….. sinetron banget.
Mungkin, bisa jadi bahwa ‘I love you but I love me more’-nya Samantha ini adalah indikasi bahwa dese terlalu egois untuk bisa hidup bersama sang kekasih hingga akhir hayat? Dese lebih mementingkan diri sendiri? Bisa jadi begitu dan apa salahnya?
Menurut teori nggak pentingku, nggak ada yang salah dengan berpikir, lebih baik mengakhiri hubungan cinta karena lebih mencintai diri sendiri daripada pasangan. Egois di satu sisi tapi jujur dan efek ke depannya akan jauuuuh lebih baik daripada memaksakan diri.
Tapi, nggak ada yang salah juga dengan memaksakan diri untuk bertahan di satu hubungan meski hubungan itu mengalami ‘I love you but I love me more’, siapa tau besok-besok berubah jadi ‘I love you, I love me but I love us more’ hiahahahahaha aku tau… ini nggak banget.
Dan… nggak ada yang salah juga kalau punya cinta yang inginnya selalu memberi bukan menerima.
Toh semuanya itu masuk dalam kategori egois?! Naah yaa… aku jadi penasaran sama arti kata egois dalam kamus besar Bahasa Indonesia… nanti aku lihat aah….
Intinya?
Nggak jelas juga sih…. ini cuma sudah berputar-putar seperti kentut hansip aje di kepalaku….
Hah apa? Kenapa kentut hansip? Yaa… lihat saja seragam pak Hansip, ikat pinggangnya kenceng banget, lalu pake sepatu boot yang kenceng banget sedangkan celananya menggembung, kalau pak hansip kentut, pasti kentutnya berputar-putar saja di celana… naah.. pas pak hansip buka celana baru deh… hawa kentutnya keluar…. Sama seperti pemikiranku sekarang… mbulet di otak, harus dikeluarkan hawanya… hihihihi
Jadi, posting ini, bau seperti kentut? Halaaah!!!! Dari galamornya SATC kok jadi ke hansip kampung… maap atuuh…. udinlah… tante kerja lagi….
Leave a Reply