Emmm… emang judulnya dangdut banget… malahan, ini aku sambil minum bir dan nyanyi-nyanyi kaulah yang sejatiiii… berjuang dengan hatiiii…..
Tadi subuh, ketika aku belum sepenuhnya bangun dari tidur, agak samar-samar gitu… tiba-tiba di otakku seperti terbentuk kalimat: cintanya lebih besar daripada cintaku :mrgren: dan entah kenapa, itu langsung nyambung dengan percakapan di YM dengan seorang teman, sebut saja A, beberapa minggu yang lalu. Dia bilang, “tjep, kan lebih baik dicintai daripada mencintai, dengan arti nggak cinta, tapi bagusnya, lebih bagus porsi dia yang mencintai lebih besar daripada elo”. Aku sih setuju saja, sebab memang lebih bagus begitu, kalau dia yang cinta, pasti dia ngikut aja apa mau kita… *wanita tak tau diri… plaaak*. Namun ada juga seorang teman, sebut saja B, yang pernah berkata, bahwa dia memilih untuk mencintai, jika sudah sampai pada masa pernikahan akan hampa rasanya hidup ini jika tak hidup bersama dengan orang yang kita cintai, meskipun si dia mencintai kita dengan sepenuh hati, kita pasti akan merasa tersiksa karena tidak mencintai dia. Temanku, si B ini kurang lebihnya tidak setujuh dengan si A. Mereka berseberangan pendapat tentang porsi cinta, jikalau tidak bertemu dengan cinta yang ideal.
Cinta yang ideal? Hmm… percintaan yang ideal, mungkin lebih tepatnya seperti itu. Percintaan yang ideal, menurutku, adalah cinta yang saling berbalaslah, tak terukur, siapa yang mencintai siapa, mana yang lebih banyak dan mana yang lebih sedikit. Cinta itu seperti percakapan, resiprokal *halah*. Dia memberi, kita menerima. Kita memberi dan dia menerima. Itu idealnya kaan… tapi kenyatan hidup, seringkali tidak memberikan kesempatan untuk mendapatkan apa yang kita anggap ideal itu.
Hm… aku sendiri, jika tak mendapat cinta yang ideal (menurut versi ngawurku itu), akan memilih opsi pertama, yang dibilang oleh temanku si A. Aku lebih memilih untuk dicintai. Seperti kataku tadi, kalau dia yang cinta, akan lebih mudah bagiku untuk ‘menindasnya’ 😆 . Nggak deeng… aku memilih opsi pertama, karena menurutku, mudah sekali meluluhkan hati wanita daripada hati seorang pria *halah*. Meeemang… bakal ada yang menyanggah, tergantung wanitanya seperti apa dan prianya seperti apa… Ya, wanitanya yang seperti aku, yang gampang sekali termehe-mehe liat cowok ganteng dan bergigi rapih… trus prianya yang seperti Keanu Reeves, mas Ken yang ganteng…. *plaaaak*
Kalau Vega, lain lagi, dia memilih unutk mencintai sampai mati *tsaah* cintanya begitu posesif sehingga membuat Ken ketakutan dan harus lari, tapi cinta itu sekaligus membebaskan.
Dari percintaan yang ideal, mari kita *kita? elo aja kaleee* menelusuri cinta itu sendiri. Apa sih cinta? Cinta itu sayang.
Nah… sekarang, mana yang benar: cintai aku, sayang… atau sayangi aku, cinta… atau mungkin… sayang sekali kau cinta padaku? *haiiiyaaah!*
Aduuh… lagi berputar-putar di kata-kata cinta euy….
Sutralah… tante tidur lagi aja… siapa tau, mimpi nanti malam meneruskan apa yang sudah dimulai tadi subuh… *kerja dulu neeek*
Leave a Reply