marhaban ya martabak…

Mumpung lagi bulan puasa, aku jadi ingat dulu, waktu masih nge-kos di Jl. Jurang, yang berpenghuni sebelas orang cewek-cewek abg yang pada punya pacar tapi setengah jomblo 😆 , kami punya banyak peraturan bersama yang wajib dipatuhi oleh seluruh penghuni rumah.

Peraturan pertama adalah mengenai etika menerima telepon. Siapapun penelponnya, penjawab telpon di rumah kos kami wajib meminta si penelpon untuk menyebutkan password telepon kami sebelum bicara dengan seseorang yang dimaksud. Halah, ribet! Intinya, sapa pun yang nelpon dan sapapun yang nerima telpon kudu nyebutin password 😆 sama aja yak ribetnya? Password telponnya tergantung mood kita-kita aja, kadang-kadang cuma sapaan “selamat pagi cinta…” atau “selamat siang cinta…”. Kadang sesuai dengan event nasional, “merdeka!”. Rule ini, ditaati dengan baik oleh para penelpon kami yang nggak cuma terdiri dari fans-fans penghuni kos-an kami 😉 , maklum, masih muda jadi banyak fans, tapi juga orangtua kami yang rajin menelpon tiap malam. Si mamah pun semangat sekali kalau menelpon, kadang sebelum diminta password dia sudah bilang. “hallo, selamat malam cinta… lily-nya ada?” kadang, teriakan meredekanya bahkan lebih kencang daripada kami 😆
Peraturan selanjutnya adalah soal jadwal piket. Tugasnya piket adalah masak air untuk minum dan nyapu. Rumah kos kami itu nggak ada bapak dan ibu kosnya, jadi kebersihan rumah ditanggung kami anak kos, jadilah tiap hari dibagi jadwal piket supaya nggak saling tuduh-tuduhan sapa ngotorin apa, pokonya demi tercapainya kondisi yang nyaman, aman, damai sentosa.
Peraturan yang paling penting dan paling wajib dipatuhi adalah: setiap cowok, para fans yang datang berkunjung DIWAJIBKAN membawa martabak telur setiap kali datang. Jika tidak, maka jangan harap bakal dipersilahkan masuk dan duduk di teras samping, ngobrolnya di luar pagar aja, gak boleh masuk dan bakal diledekin. Tapi kalo bawa martabak, boleh masuk dan duduk di teras, disenyumin sama 11 orang cewek manis, dikasih air minum kadang air teh ato kopi kadang juga sirop, tergantung martabaknya enak ato gak 😆 dan yang pasti, ketika dia datang, kami akan langsung kompak bilang, “marhaban ya martabak….”

Trus apa hubungannya sama bulan puasa?

Emh…. kayaknya nggak ada seh… ini cuma cerita nggak jelas aja… 😆 pokonya aku inget kos-kosan itu plus cerita tentang masa kejayaan yang penuh berisi martabak telor. Lagipula di deket kosan itu, ada tukang jualan rujak buah + kolak kalau pas bulan puasa. Ah…

Intinya mah, selamat berpuasa ajalah…

PS. kata-kata ‘marhaban’ disini mengacu pada arti kata aslinya di dalam bahasa Arab yang kurang lebihnya wilujeng sumping 🙂 jadi gak ada maksud apa2 selain cuma cerita tolol2nya aku pas masih abg dulu…

Advertisement

2 responses to “marhaban ya martabak…”

  1. Uhuhuh jadi kangen sama kos2an jaman kuliahannn hh~

    serunya masa nge-kos…

  2. selamat berpuasa tje2p…:)

    selamat menahan hawa napsuh!!!

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: