Weekend yang menyenangkan ini, dihabiskan untuk keliling-keliling Bandung (tentu saja, urusannya mah makan) sama sepupu ABG-ku yang ‘berlibur’ dan membaca buku ini.
gambarnya ngambil dari sini
Antara rugi dan gak rugi sih… soalnya beli di Palasari dapet diskon trus disampulin lagi! Hehehehhe sayangnya, ada beberapa kata yang salah menulis, Penerbit Matahati, harusnya lebih teliti nih… atau karena aku belinya di Palasari yah?
Soal cerita, seru! Karena sampulnya juga ditulis FIKSI SEJARAH, jadi kisah tentang 47 Ronin ini benar-benar ada, hanya saja detailnya seperti apa masih membingungkan. Pertama kali mendengar kisah tentang 47 Ronin ini, waktu jaman seneng sama serial animasi Rurounin Kenshin, aduh… aku ngebayangin, yang jadi Kenshin itu mas Ken! 😀 lalu muncul lagi di salah satu alinea-nya Memoirs of Geisha, ketika Sayuri menjelaskan tentang Ichiriki, konon, Ichiriki terkenal karena pemimpin 47 Ronin pernah menyembunyikan diri disana ketika sedang menyusun rencana. Emh, sedangkan di buku ini, dikisahkan Oishi tidak ‘bersembunyi’ tapi sering mengunjungi. Eh, artinya Ichiriki apa yah? Soalnya di buku 47 Ronin, dibilangnya Bangau Terbang.
Duh… pembahasanku nggak penting neh….
Kalau ceritanya sendiri sih mungkin udah pada tau lah ya. Tentang samurai-samurai dari Lord Asano yang menyerang pejabat Shogun yang korup kemudian si Lord dipaksa untuk melakukan seppuku. Samurai yang menjadi Ronin (Samurai tanpa Tuan) inikemudian bersepakat untuk membalas dendam demi membela martabat keluarga klan Asano dan idelaisme Samurai mereka.
Ada banyak kata-kata dan hal-hal yang bikin aku tersentuh. Salah satunya ketika malam sebelum menyerga Kira, si pejabat korup itu, Oishi bertemu Ronin pengemis yang matanya buta, lalu dia berkata ke Chikara anaknya, kurang lebihnya gini “banyak orang yang melupakan tujuan hidupnya karena tiupan angin, tapi kita beruntung, kita tetap teguh kepada tujuan hidup kita meski apapun hasilnya adalah kematian” Anjrit! Dalem banget. Aku juga sempat nangis termehe-mehe tuh waktu si Lady Asano bertemu Oishi setelah kematian Lord Asano.
Intinya, buku ini sangat layak untuk dibaca!
beliin dong
lu inget khan tanggal ultah gue? jangan lupa kadoin yah… hihihi…
ruth, tulisan kamu aku masukin ke website http://www.penerbitmatahati.com ya…
terima kasih