Antara Vega dan Ken

Waktu itu, Vega dan Ken sedang beradadi teras apartemennya Ken di Paris.

Ia melepaskan tanganku dan kemudian menarikku ke dalam pelukannya, ganti aku yang yang diciuminya.

“Indahnya Paris kalau kita begini”

“Aku yang merasa indah kalau kamu selalu begini”

“Kamu suka sekali bermain kata-kata ya”

“Kata-kata yang suka kalau kumainkan”

“Apa bedanya?”

“Obyek dan subyek”

“Siapa obyek dan siapa subyek?”

“Siapa aku dan siapa kamu?”

Sebelumnya, Vega dan Ken di teras paviliun kontrakan Ken di Bandung.

Kupeluk dia, aku sudah membuatkan teh, minumlah, kataku padanya.

Pohonnya cantik ya Ken.

“Kamu cantik kalo lagi ngambek begini”

“Katanya, aku cantik kalau habis bercinta”

“Kamu cantik kalau habis bercinta dan ngambek seperti ini ini”

“Kamu pintar merayu ya”

“Katanya, kamu suka dirayu”

Ia meminum tehnya.

“Enak, kenapa kamu selalu enak kalau bikin teh?”

Biarlah Vega dan Ken selalu pacaran dan kasmaran ya…

One response to “Antara Vega dan Ken”

  1. masih pacaran sudah bercinta ?
    woooo….
    asyik niy, tulisannya syuuurrr… *viktor

    apa sih definisi bercinta? 🙂 *binun-binun* kata Ken juga, bahasa itu hanya masalah rasa. Jadi, saya ngikut ajah, kata-kata bisa berhamburan tanpa makna, tapi yang penting asmara mereka tetap terbaca. halah! 😀

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: